Jumat, 16 April 2010

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Salah satu indicator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai output nasional yang dihasilkan sebuah perekonomian pada suatu periode tertentu.
Besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang seberapa sumber efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian (tenaga kerja, barang modal, uang, dan kemampuan kewirausahawanan), dan merupakan gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemamkmuran suatu Negara, dan juga gambaran awal tentang masalah-masalah structural (mendasar) yang dihadapi suatu perekonomian.
1. Siklus Aliran Pendapatan dan Interaksi Antarpasar
a. Siklus Aliran Pendapatan
Adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi antar para pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan masing-masing pelaku ekonomi.
Model Siklus Aliran Pendapatan membagi perekonomian menjadi empat sector:
1. Sektor Rumah Tangga, yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik.
2. Sektor Perusahaan, yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.
3. Sektor Pemerintah, yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.
4. Sektor Luar Negeri, yaitu sector perekonomian dunia, di mana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.

b. Tiga Pasar Utama
Untuk analisis ekonomi makro, pasar-pasar yang begitu banyak dikelompokkan menjadi tiga pasar utama :
1. Pasar Baran dan Jasa
2. Pasar Tenaga Kerja
3. Pasar Uang dan Modal

2. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Ada tiga cara penghitungan pendapatan nasional, yaitu
a. Metode Output
Menurut metode ini Produk Domestik Bruto (PDB) adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian.
b. Metode Pendapatan
Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas factor produksi yang digunakan dalam proses produksi.
c. Metode Pengeluaran
Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu. Menurut metode ini ada beberapa jenis pengeluaran agregat dalam suatu perekonomian:
1. Konsumsi Rumah Tangga
2. Konsumsi Pemerintah
3. Pengeluaran Investasi
4. Ekspor Neto

3. Beberapa Pengertian Dasar Tentang Perhitungan Agregatif
Tujuan perhitungan output maupun pengeluaran dan ukuran-ukuran agregat lainnya adalah untuk menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki/meningkatkan kemakmuran/kesejahteraan rakyat. Beberapa pengertian yang harus dipelajari berkaitan dengan hal tersebut adalah:
a. Produk Domestik Bruto
Menghitung hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik factor produksi tersebut.
b. Produk Nasional Bruto
Nilai produksi yang dihasilkan oleh factor- factor produksi milik perekonomian disebut sebagai Produk Nasional Bruto.
c. Produk Nasional Neto
Untuk memproduksi barang dan jasa dibutuhkan barang modal. Inilah sebabnya sector perusahaan (dunia usaha) harus melakukan investasi.
d. Pendapatan Nasional
Merupakan balas jasa atas seluruh faktor produksi yang digunakan.
e. Pendapatan Personal
Adalah bagian pendapatan nasional yang merupakan hak individu-individu dalam perekonomian, sebagai balas jasa keikutsertaan mereka dalam proses produksi.
f. Pendapatan Personal Disposabel
Adalah pendapatan personal yang dapat dipakai oleh individu , baik untuk membiayai konsumsinya maupun un tuk ditabung.

4. PDB Harga Berlaku dan Harga Konstan
Nilai PDB suatu periode tertentu sebenarnya merupakan hasil perkalian antara harga barang yang diproduksi dengan jumlah barang yang dihasilkan.

5. Manfaat PDB dan Analis Kemakmuran
a. Perhitungan PDB dan Analisis Kemakmuran
Perhitungan PDB akn memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu Negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk. Angka tersebut dikenal sebagai angka PDB perkapita. Biasanya makin tinggi angka PDB perkapita, kemakmuran rakyat dianggap makin tinggi.
b. Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Perhitungan PDB maupun PDB perkapita juga dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan social suatu masyarakat. Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik.
c. PDB per kapita dan Masalah Produktivitas
Sampai batas-batas tertentu, angka PDB per kapita dapat mencerminkan tingkat produktivitas suatu Negara.
d. Perhitungan PDB dan Kegiatan-Kegiatan Ekonomi Tak Tercatat
Angka statistic PDB Indonesia yang dilaporkan oleh badan pusat statistic hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena itu, statistic PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu Negara.